Sunday, 27 September 2015

Rumput Kebar, Obat Herbal Papua Penyuburkan Kandungan

Belanja herbal khas Papua murah, aman dan mudah di BUKALAPAK SAJA
Dikutip dari Balitro 2013
Salah satu upaya alternatif yang dapat digunakan untuk persoalan terlambatn8ya keturunan adalah dengan mengkonsumsi herbal rumput kebar ( Biophytum petersianum Klotzsch). Anak sangat dibutuhkan oleh setiap pasangan suami- istri, ada yang cepat ada juga yang terlambat punya keturunan. Beberapa faktor yang kemungkinan menghambat terjadinya kehamilan antara lain kesuburan (fertilitas), nutrisi, penyakit dan usia calon ibu. Hal ini kemungkinan dapat menghambat terjadinya kehamilan.
Rumput kebar di Indonesia banyak terdapat di daerah Distrik Kebar Manokwari Propinsi Papua Barat. Nama lokal dari rumput ini adalah “banondit” yang artinya banyak anak (Mulyono,2000). Selain bertani, salah satu sumber pendapatan petani/masyarakat di daerah tersebut adalah memanfaatkan rumput kebar yang tumbuh secara liar dan dipilih yang sudah berbunga.
Menurut pengalaman orang Papua terutama para ibu-ibu, rumput kebar yang diolah menjadi simplisia kemudian digodok dan airnya diminum dapat digunakan sebagai penyubur kandungan dan ini sudah dilakukan cukup lama secara empiris (Veldkamp, 1976).
Karakteristik Tanaman Rumput Kebar
Rumput kebar termasuk ke dalam kelas dycotiledoneae, famili oxalidaceae, genus biophytum dan species Biophytum petersianum, Klotzsch dan termasuk tanaman berumah dua (Veldkamp, 1976). Menurut Imbiri (1997) tanaman ini dapat tumbuh baik pada ketinggian tempat 500-600 m dpl menyukai iklim basah dengan curah hujan rata-rata 2383 mm/thn, suhu 26,68ºC, kelembaban 82,97% dan intensitas cahaya matahari 64,87 lux.
Rumput kebar termasuk ke dalam kelas dycotiledoneae, famili oxalidaceae, genus biophytum dan species Biophytum petersianum, Klotzsch dan termasuk tanaman berumah dua (Veldkamp, 1976). Menurut Imbiri (1997) tanaman ini dapat tumbuh baik pada ketinggian tempat 500-600 m dpl menyukai iklim basah dengan curah hujan rata-rata 2383 mm/thn, suhu 26,68ºC, kelembaban 82,97% dan intensitas cahaya matahari 64,87 lux.
Manfaat Rumput Kebar
Rumput kebar banyak manfaatnya, yaitu sebagai obat kumur, sariawan, penawar racun bekas gigitan ular dan obat cuci perut untuk anak-anak, meningkatkan stamina, mengatasi demam, nyeri pada tulang, dan malaria (Veldkamp, 1976, Innjerdingen et al, 2004, 2006, 2008). Selain itu, dengan mengkonsumsi air rebusan simplisia rumput kebar dapat menormalkan siklus haid dari 14 hari menjadi 28-30 hari. Pemberian ekstrak rumput kebar dapat meningkatkan perkembangan folikel karena mengandung saponin yang merupakan bahan dasar untuk sintesis hormon steroid yang dapat memperbaiki kinerja sistem reproduksi. Penggunaan ekstrak rumput kebar melalui air minum dapat meningkatkan berat ovarium, menstimulir perkembangan folikel, serta meningkatkan daya tetes telur dan motilitas spermatozoa pada ayam buras (Wajo, 2005). Resep sebagai penyubur kandungan biasanya digunakan15 pohon simplisia rumput kebar yang telah dicuci bersih kemudian direbus dengan 500 ml air dan setelah kira-kira tinggal ¾ bagian airnya angkat dan disaring. Setelah dingin diminum dengan aturan 3 kali sehari yaitu pagi, siang dan malam dengan dosis satu cangkir sekali minum.
Dikutip dari situs toko online herbal khas Papua MITRA HERBAL PAPUA pada tahun 2015 harga rumput kebar mulai dari 900rb-1 juta per kilogramnya, harga ini terus naik setiap tahunnya dimana harga yang tercantum juga tergantung pada musim.
Menurut Darwati et al (2011) pemberian rumput kebar dalam bentuk jamu serbuk ke sapi dapat meningkatkan birahi, bobot badan dan secara visual sapi kelihatan lebih sehat, gemuk dan bulu lebih bersih dan mengkilat. Menurut Petrus (2005) pemberian ekstrak rumput kebar sebesar 0,135 mg/g bobot badan kepada mencit putih betina, dapat memperpendek siklus estrus, memperpanjang lama estrus, meningkatkan jumlah embrio, menambah bobot badan induk, jumlah anak dan bobot lahir anak. Selain itu pemberian ekstrak rumput kebar terhadap tikus jantan menghasilkan mobilitas sperma yang lebih aktif. Senyawa flavonoid yang terdapat pada tubuh tikus yang bersumber dari rumput kebar mampu berikatan dengan reseptor estrogen alfa (Reα) yang berperan sebagai peningkat reproduksi betina. Menurut Azlina (2009), pemberian borax (zat kimia yang berbahaya) pada tikus jantan dapat dinetralisir dengan memberikan ekstrak rumput kebar sehingga morfologi spermanya kembali normal. Selain itu menurut Pasaribu dan Indyastuti (2004), pemberian ekstrak rumput kebar mampu meningkatkan kandungan 17 ß-estradiol pada serum darah mencit. Pemberian ekstrak rumput kebar kepada tikus hasilnya memberikan gambaran positif yaitu terjadi penebalan pada dinding rahim. Dinding rahim yang menebal dapat memudahkan sperma menempel sekaligus memudahkan proses kehamilan (Senior, 2009). Menurut Sukarsono rumput kebar dapat dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif bagi perempuan ataupun pasangan yang belum memiliki momongan. Selain itu pemberian serbuk rumput kebar dalam bentuk serbuk ke sapi betina dapat meningkatkan birahi sapi.
Senyawa Kimia Rumput Kebar
Di dalam rumput kebar terdapat senyawa golongan alkaloid, steroid, saponin, flavonoid, triterpenoid, glikosida dan vit. E. Selain itu juga terdapat vitamin, unsur mineral dan asam amino. Disamping itu didalam rumput kebar juga terdapat asam amino yaitu asam aspartat, glutamat, serin, glisin, histidin, arginin, tirosin, valin, fenil alanin, leusin dan lysin. Menurut Santosa et al. , (2007) rumput kebar mempunyai kandungan kimia steroid dan saponin. Rumput kebar mengandung vitamin E dan senyawa golongan flavonoid yang dapat berfungsi sebagai antioksidan, memacu pertumbuhan pertumbuhan sekaligus kesuburan. Menurut hasil penelitian di dalam rumput kebar juga terdapat vitamin B12, asam folat, vitamin C dan E (Vitamin B12 bermanfaat sebagai penambah dan peningkat kualitas sperma dan vit. B6 peningkat kesuburan wanita.
Vitamin A yang terdapat dalam rumput kebar memiliki peran dalam pembentukan sel telur serta melindunginya dari serangan radikal bebas yang juga merupakan sumber antioksidan. Sedangkan vitamin E berfungsi untuk mencegah keguguran, menjaga kesehatan dinding rahim, plasenta, meningkatkan kemampuan sperma membuahi sel telur dan berperan dalam pembentukan hormon testosteron. (Sofiana B. Sembiring)
By